Translate

Senin, 23 April 2012

binatang prasejarah paling tekenal

Binatang Prasejarah Paling Terkenal
1. Triceratops

Nama : Triceratops
Panjang : 9 m, tinggi 3 m
Massa : 12 ton
Zaman : Akhir Cretaeceous (68 juta tahun yang lalu)
Makan : Tumbuh-tumbuhan
Triceratops berarti muka bertanduk tiga dalam bahasa Yunani. Hewan ini memiliki cula sepanjang 1 m sebanyak 2 buah di atas matanya, dan satu lagi lebih pendek dibagian atas hidungnya. Hal yang paling membedakan hewan ini dari hewan yang lain adalah tulang tengkoraknya yang mampu berkembang sepanjang 2m, hampir sepertiga panjang tubuhnya. Fosil hewan ini ditemukan di Benua Amerika. Hewan ini diperkirakan tidak berkelompok dan individual. Tanduknya berfungsi sebagai kedudukannya terhadap triceratops lain seperti halnya rusa saat ini (courtship). Hewan ini menjadi objek penelitian yang cukup banyak digemari oleh para ilmuwan karena banyaknya fosil yang ditemukan.
Intermezo:
Selain fosil hewn ini banyak ditemukan, hewan ini terkenal karena ke-eksotisannya, bentuk fisik yang unik dan terkesan “friendly” bagi masyarakat membuatnya menjadi ikon hewan prasejarah yang digemari anak-anak.
(Gimana ga eksotis?yang bercula satu aja diburu besar-besaran, apalagi bercula tiga?)
2. Mammoth
Nama: Mammoth (Mammuthus primigenius)
Panjang: 5 meter (hingga bahu)
Massa: 12 ton
Zaman: Pliosen (4,8 jt tahun yg lalu)
Makan: Tumbuhan (biasanya yang berupa pohon)
Mammoth merupakan nenek moyang hewan yang kita kenal dengan nama gajah, dan memiliki gading sepanjang 3,3 m yang digunakan saat berkelahi ataupun menakuti musuh. Fosil mammoth sering ditemukan dalam kondisi yang masih baik karena kondisi suhu yang sangat rendah. Habitat mammoth adalah daerah-daerah balkan (Rusia, Siberia, dan sekitarnya). Mammoth sering juga disebut woolled elephant atau gajah berbulu tebal karena bulu yang melindungi tubuhnya (yg mampu membuatnya bertahan di suhu yang ekstrim).
Intermezo:
Ada banyak teori yang mengemukakan sebab-sebab kepunahan mammoth, salah satunya adanya penyakit menular (infectious disease).
(Penyakit apa? mungkin dilihat dari habitanya mammoth terkena flu gajah…)
3. Velociraptor
Nama: Velociraptor
Panjang: 2 m, (tinggi tubuh saat berdiri 1 m)
Massa: 50 kg
Zaman: Akhir Cretaeceous
Makan: Hewan-hewan yang berukuran lebih kecil dari ukuran tubuhnya
Velociraptor berarti pencuri berkecepatan tinggi (speedy thief). Memiliki 30 gigi yang panjang dan tajam, paruh yang datar, dan leher membentuk seperti huruf “s”. Bergerak dengan kedua tungkai (kaki) nya yang kuat, dan berukuran kecil, hewan ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan cheetah. Akan tetapi, raptor seringkali berburu dalam kelompok yang terdiri dari 3-10 ekor raptor. Ciri khas lain dari raptor (selain kedua tungkainya yang kuat) adalah kapasitas otaknya yang diperkirakan memiliki kemampuan yang sama dengan simpanse (mampu berkomunikasi dengan sesama raptor melalui suara-suara yang spesifik). Kecepatan larinya mencapai 40 mil per jam. Fosil Velociraptor ditemukan di Rusia, Mongolia, dan China.
Intermezo:
Raptor menjadi salah satu ikon NBA karena klub basket Toronto Raptor yang menggunakan maskot yang sama dengan namanya, Raptor.
(Asal di lapangan ga pake nyakar apalagi ngigit sih gapapa…)
4. Pterodactyl
Nama: Pterodactyl (Pterosaurus)
Panjang: tubuh saat berdiri 3m, bentangan sayap mencapai 10m
Massa: -
Zaman: Trias (65,5 juta tahun yg lalu)
Makan: Tumbuhan dan hewan-hewan kecil seperti ular dan ikan
Pterodactyl berasal dari bahasa Yunani yang berarti kadal yang bersayap (winged lizard). Hewan ini terkenal dengan paruhnya yang panjang dan bentangan sayapnya yang lebar (mencapai lebih dari 10 m). Peneliti dari Ohio University menemukan ada satu bagian otak yang membedakan hewan ini dengan hewan vertebrata lainnya. Flocculi. Proporsi flocculi didalam otak pterosaurus mencapai 7,5%, dan rata-rata vertebrata hanya memiliki 1-2% flocculi didalam otaknya. Flocculi ini menyebabkan penglihatan pterosaurus menjadi jauh lebih baik. Namun proporsi yang besar ini lebih disebabkan oleh bentangan sayapnya yang lebar, karena selain berhubungan dengan otot mata, flocculi juga berhubungan erat dengan kerja syaraf sensorik.
Intermezo:
Tahun 1856, The Illustrated London News memberitakan adanya pekerja rel kereta api yang berada di dalam sebuah terowongan melihat burung dengan syap yg lebar, paruh yang panjang, dan bergigi menyerupai gergaji, lalu hewan tersebut menghilang dan berubah menjadi abu.
(Hmmm….sepertinya sejak dulu memang sudah ada yg mengilhami film2 dan sinetron dubbingan di salah satu stasiun TV swasta di negeri kita… )
5. Smilodon
Nama: Smilodon (Long-teeth cats)
Panjang: -
Massa: 55-300 kg
Zaman: Megantereon (2,5 juta-500.000 tahun yang lalu)
Makan: hewan pemakan tumbuhan (bison, rusa,dll.)
Smilodon atau yang dikenal dengan sebutan sabre-tooth cat berasal dari bahasa Yunani yang artinya gigi pahat, ditemukan di Benua Amerika. Ciri khas dari hewan ini adalah gigi taring atas yang panjang (17 cm). Smilodon berburu dalam kelompok seperti halnya singa saat ini. Akan tetapi, kelompok tersebut tidak didominasi oleh pejantan, karena ukuran tubuhnya yang sama dengan betina. Gigi taring yang panjang tersebut tidak digunakan untuk memikat pasangan, jadi kehidupan sosial hewan ini belum banyak diketahui. Smilodon memiliki tubuh yang lebih menyerupai beruang karena bulunya menyerupai beruang, dan bagian perut yang lebar dan pendek.
Intermezo:
Meskipun gigi taringya membunuh lebih cepat dan efisien, Kepunahan Smilodon diperkirakan karena kemampuan berburunya yang terlalu spesifik ini, yang menyebabkan ketergantungan terhadap hewan yang lebih besar sangat tinggi. Perubahan vegetasi menyebabkan perubahan fisiologis mangsa2nya, sehingga berdampak secara langsung terhadap populasi Smilodon.
(Coba kalo dulu ada tukang pahat gigi…ga jadi punah dong…)
6. Temnodontosaurus
Nama: Temnodontosaurus
Panjang: 9 m
Massa: 15 ton
Zaman: Awal Jura (196 juta tahun yg lalu)
Makan: Cumi-cumi dan ikan-ikan kecil
Temnodontosaurus merupakan pemangsa bawah laut yang memiliki stamina berenang yang menakjubkan, yang membuatnya mampu berenang hingga ke dasar laut untuk mencari mangsa. Fosilnya ditemukan di Perairan Inggris dan Jerman. Ciri khas dari hewan ini adalah matanya yang besar, 20 cm. Hewan ini mirip dengan lumba-lumba saat ini, karena paruhnya yang panjang dan sirip yang datar.
7. Tyrannosaurus
Nama: Tyrannosaurus rex
Panjang: 12 m, tinggi 6 m
Massa: 7,5 ton
Zaman: Cretaeceous (68 juta tahun yang lalu)
Makan: hewan pemakan tumbuhan
Tyrannosaurus rex dalam bahsa yunani berarti raja kadal yang kejam. Sama seperti raptor, T-rex bertungkai dua, leher menyerupai huruf “s”, dan memiliki ekor sebagai penyeimbang gerakannya. T-rex memiliki tulang tengkorak yang besar (1,5 m) yang dikelilingi jaringan-jaringan otot yang kuat sehingga membuatnya mampu dengan mudah mengunyah mangsanya. Hewan ini ditemukan di Benua Amerika dan Benua Asia (Tarbosaurus). Lengan hewan ini terbilang cukup kecil, hanya sepanjang 1 m dan belum ditemukan fungsi sebenarnya dari lengan ini. Penelitian terbaru (April 2008) mengatakan bahwa T-rex memiliki kekerabatan dengan bangsa unggas, aligator, dan burung unta. Walaupun tubuhnya cukup besar, T-rex memiliki otot-otot yang banyak yang memungkinkannya berlari dengan kecepatan 40-70 km/h. Kemampuan lain dari hewan ini adalah mampu mencium bebauan dari jarak yang jauh yang mampu dibandingkan dengan burung pemakan bangkai saat ini. Hingga saat ini masih menjadi perdebatan apakah T-rex sebenarnya pemakan bangkai atau hewan yang berburu.
Intermezo:
Film King Kong menampilkan T-rex sebagai salah satu musuh besar si King Kong. Film tersebut menunjukkan bahwa ukuran King Kong tidak jauh berbeda dengan T-rex. Sedangkan di adegan lain menunjukkan si King Kong tingginya luar biasa, khususnya setelah memasuki kota.
(wah….Hollywood mesti belajar ilmu ukur nih…)
Yang terakhir dan ada di negeri kita sendiri…
8. Coelacanth
Nama: Coelacanth (Latimeria chalumnae)
Panjang: 2 m
Massa: 80 kg
Zaman: Devonian pertengahan (410 jt tahun yg lalu)
Makan: Cumi-cumi dan Ikan-ikan kecil
Coelacanth yg berasal dari bahasa Yunani yg berarti hollow spine (duri/tulang punggung yang berlekuk) diperkirakan sudah punah semenjak zaman cretaceous. Namun penemuan mengejutkan terus berdatangan seiring ditemukannya hewan ini di perairan Tanzania, Madagascar, Kenya, dan Indonesia, tepatnya Taman Laut Nasional Bunaken (mantab bro!). Walaupun hewan ini mati setelah ditangkap nelayan, diyakini hewan ini masih ada dan hidup di perairan dalam (>700 m). Coelacanth termasuk salah satu fosil hidup karena nyaris tidak mengalami perubahan secara signifikan pada fisik hewan ini dari masa ke masa.
Hagfish
Menurut catatan sejarah fosil, Hagfish telah ada lebih dari 300 juta tahun. Ini berarti mereka telah ada bahkan lebih dahulu daripada Dinosaurus. Ikan ini ditemukan pada kedalaman air yang berbeda. Ikan yang sering disebut belut lendir ini sebenarnya menurut ilmuwan bukan belut dan juga bukan ikan. Mereka adalah hewan yang sangat aneh dalam semua hal. Mereka memiliki tulang tengkorak tapi tulang belakangnya sangat kecil, dan memiliki dua otak. Meskipun hampir buta, mereka mampu makan di malam hari dari bangkai hewan besar di dasar laut. Mereka disebut “lendir belut” karena mampu menghasilkan lendir yang mampu merusak insang ikan predator. Jadi, mereka hampir tidak memiliki musuh alami.
Lancetfish (ikan Lancet)
Lancetfish bertampang sangat prasejara. Gigi pada rahang tampak tajam dan memiliki ‘layar’ di punggung, mirip beberapa jenis dinosaurus. Bahkan nama ilmiahnya bersifat dinosaurian: Alepisaurus ferox. Mencapai panjang tubuh hingga dua meter, predator ini ditemukan di semua samudra kecuali daerah kutub. Ia sangat rakus, makan ikan kecil dan cumi-cumi, dan telah dikenal memiliki perilaku memberi makan pada anggota spesiesnya.
Arowana
Arowana termasuk ikan kelompok kuno yang disebut Osteoglossids, dan sudah ada sejak periode Jurassic. Sekarang mereka bisa ditemukan di Amazon, dan di beberapa bagian Afrika, Asia dan Australia. Kadang-kadang dipelihara sebagai hewan peliharaan yang eksotis. Arowana adalah predator rakus yang memakan hewan kecil yang bisa ditangkapnya. Ia juga mampu memangsa burung dan kelelawar karena mereka mampu melompat ke udara hingga setinggi 2 meter. Di Cina, Arowana dikenal sebagai “ikan naga” karena penampilannya, dan dianggap sebagai pertanda keberuntungan.
Frilled Shark
Inilah Hiu predator laut dalam, salah satu hiu yang paling primitif yang masih hidup hingga sekarang. Hewan ini telah ada sejak masa Cretaceous, yaitu saat dinosaurus menguasai Bumi. Makhluk yang dijuluki Hiu Berjumbai (frilled shark) ini dapat tumbuh hingga 2 meter. Hiu betina lebih besar daripada pejantannya, dan  sebagian besar makan cumi-cumi. Sebenarnya mereka tidak berbahaya bagi manusia, dan kenyataannya kebanyakan menghabiskan seluruh hidup mereka tanpa bertemu manusia. Hanya spesimen mati yang biasanya dilihat dan direkam oleh nelayan atau ilmuwan.
Sturgeon
Makhluk lain yang bertahan hidup sejak jaman dinosaurus (sekitar periode Jurassic) adalah Sturgeon, yang dikenal merupakan salah satu bahan caviar (sejenis makanan dari bahan telur). Karena banyaknya populasi yang ditangkap, ikan ini benar-benar bakal terancam punah. Sturgeon terbesar dapat tumbuh hingga mencapai panjang 6 meter, hampir menyamai ukuran Hiu putih. Mereka memangsa hewan-hewan kecil di dasar laut, dan tampaknya tidak berbahaya bagi manusia selama mereka tidak diprovokasi.
Arapaima
Arapaima berkerabat dekat dengan arwana. Arapaima Amazon sering dianggap sebagai ikan air tawar terbesar di dunia. Konon ikan ini bisa tumbuh sampai dengan 4,5 meter, tapi sekarang hewan yang besar jarang ditemukan, karena lebih sering dijumpai Arapaima dewasa berukuran rata-rata 2 meter. Predator ini bergerak lambat, memakan ikan kecil, crustacea, atau hewan kecil apa pun yang dapat disimpan di dalam mulut. Ciri menarik dari ikan ini adalah mereka perlu oksigen dari udara untuk bernapas, mirip seperti kelompok Cetacea (Paus). Arapaimas tidak berbahaya bagi manusia dan sering diburu untuk dikonsmsi dagingnya. Meskipun Arapaima diperkirakan muncul pada periode Miosen, sebenarnya mereka termasuk kelompok Osteoglossidae yang lebih tua.
Sawfish (Hiu Gergaji) 
Hewan yang terancam punah ini berhasil selamat sejak periode Cretaceous, dan dapat ditemukan di air asin atau dalam sungai pedalaman hingga sejauh 100 km. Bisa tumbuh hingga mencapai panjang 7 meter, Hiu ini memiliki ‘gergaji’ sebagai sebuah senjata dan organ sensorik. Pada gergajinya tersebut terdapat banyak pori-pori elektro-sensitif yang mampu mendeteksi mangsa, meskipun penglihatannya jelek. Meski biasanya tidak berbahaya, ikan ini dapat menjadi bencana jika diprovokasi. Menurut catatan sejarah fosil, mungkin ikan ini merupakan makanan pokok bagi dinosaurus karnivora terbesar yaitu Spinosaurus, karena tulang belakang dari ikan ini pernah ditemukan terjebak di antara gigi dinosaurus tersebut.
Alligator Gar
Inilah predator tangguh yang bersisik tebal. Ditemukan di Amerika Selatan dan Meksiko Utara dan Timur, tampaknya merupakan ikan air tawar terbesar di Amerika Utara. Ikan ini dapat tumbuh hingga mencapai panjang 4 meter dan berat hingga 200 kg. Dinamakan Alligator Gar karena berpenampilan reptil, rahangnya panjang, dan bersenjata dengan dua baris gigi tajam. Mereka adalah predator yang rakus dan telah dikenal suka menggigit manusia pada setiap kesempatan. Gars adalah salah satu ikan tertua hidup hingga hari ini. Mereka berasal dari masa Cretaceous.
Polypterus Senegalus
Ikan asli Afrika ini sering disebut “belut dinosaurus”, karena penampilan seperti reptil dengan sirip punggung bergerigi, sehingga mengingatkan pada punggung berduri beberapa dinosaurus. Walaupun sering dijual sebagai hewan peliharaan eksotis, belut dinosaurus ini sering melarikan diri dari tangki. Mereka dapat bertahan hidup meskipun keluar dari dalam air untuk jangka waktu yang lama selama kulit mereka tetap basah. Inilah yang memungkinkan mereka untuk selalu mencoba lari dari kamp pemeliharaannya.
Coelacanth
Ikan Coelacanth adalah “fosil hidup” yang terkenal. Ikan yang dijuluki raja laut ini seharusnya telah punah pada periode Cretaceous, bersama dengan dinosaurus, namun pada tahun 1938, sebuah spesimen hidup tertangkap di Afrika Selatan. Sejak itu, spesimen lain banyak ditemui dan difoto. Seekor spesies Coelacanth lain bahkan ditemukan di Indonesia pada tahun 1999. Ikan raja laut ini adalah predator yang besar. Panjangnya hingga 2 meter, memakan ikan yang lebih kecil, termasuk hiu kecil, dan biasanya sering ditemukan di dalam perairan gelap. Meskipun jarang ditangkap untuk dikonsumsi, saat ini Coelacanth benar-benar terancam punah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar