Translate

Selasa, 24 April 2012

(Misi STS-61-H) Astronaut from Indonesia



Tulisan ini untuk mengingatkan kembali "kenangan" tentang astronot pertama dari Indonesia. Beliau adalah Ibu Pratiwi Sudarmono dan Bapak Taufik Akbar (cadangan). Pada bulan oktober 1985, mereka terpilih untuk ikut misi luar angkasa NASA (STS-61-H). Misi ini adalah untuk penyebaran Satelit komunikasi Palapa B-3 milik Indonesia. Ibu Pratiwi Sudarmono pada misi itu ditugaskan sebagai Payload Spesialis. Dan pak Taufik Akbar sebagai cadangan. Namun karena pesawat ulang-alik Challenger meledak pada tanggal 28 januari 1986, misi tersebut dibatalkan dan tidak pernah berlanjut. Karena Palapa B-3 akhirnya di luncurkan dengan roket Delta.


Ibu Pratiwi Sudarmono lahir di Bandung mendapat gelar Master dari Universitas Indonesia pada tahun 1977, dan Ph.D. dalam Biologi Molekuler dari Universitas Osaka, Jepang, pada tahun 1984. Dia kemudian memulai karir ilmiah sebagai penerima beasiswa WHO meneliti biologi molekul Salmonella typhi. Dari tahun 1994 hingga 2000, ia adalah kepala dari Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dari 2001 hingga 2002, ia adalah seorang sarjana di New Century Beasiswa Fulbright Program. sumber


Sedangkan pak Taufik Akbar yang kelahiran Medan adalah lulusan Institut Teknologi Bandung dengan gelar Bachelor of Science di bidang Electrical Engineering pada tahun 1975, ia bekerja sebagai seorang insinyur telekomunikasi dan Pada tahun 1990-92 ia Manager Perencanaan Telekomunikasi Umum, Manajer Umum Eksekutif untuk Operasi Satelit Palapa (1992-1993), Presiden Direktur Aplikanusa Lintasarta (1994-2000). Pada tahun 2000, ia menjadi Direktur Sumber Daya Manusia. sumber


Demikianlah mereka adalah orang-orang terpilih untuk menjadi astronot pertama dari Indonesia, walau akhirnya misi tersebut batal karena bencana yang terjadi (Challenger meledak). Yang jelas sampai sekarang belum ada lagi orang Indonesia yang bisa menjadi astronot NASA atau kosmonot Rusia hehehe, tahun 2006 kemarin Malaysia sudah berhasil mengirimkan kosmonot mereka. Semoga kisah ini tidak hanya menjadi "sejarah" atau kenangan saja ya :).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar