Translate

Senin, 14 Mei 2012

telapak kaki nabi ibrahim

 



Tinggi nabi adam 27,432 meter
            nabi adam memiliki badan yg begitu tinggi, soal ini pernah di jelaskan oleh rasullulah. kata rassullulah “Allah menciptakan adam dengan tinggi enam puluh hasta“(HR.Bukhari), hadis ini juga ditemukan dalam riwayat imam muslim dan imam ahmad, namun dalam sanad yg berbeda. jika di rinci, satu hasta itu kira2 sama dengan 18 inchi, dan 1 inchi sama dgn 2,54 cm. sehingga 1 hasta sama dengan 45,72 cm. maka dengan begitu tinggi nabi adam adalah 27,432 meter
MAQAM IBRAHIM
            Maqam Ibrahim bukan kuburan Nabi Ibrahim as sebagaimana banyak org berpendapat. Maqam berarti tempat pijakan, Maqam Ibrahim adalah batu yg dipergunakan Nabi Ibrahim as untuk berpijak ketika membangun Ka’bah.
            Di batu ini ada bekas telapak kaki Nabi Ibrahim as karena ketika menginjaknya ia menjadi empuk sehingga kedua kaki beliau masuk sedalam 10 cm dan anehnya, batu ini dapat naik keatas dan turun sendiri sesuai keperluan Nabi Ibrahim as ketika membangun tembok Ka’bah. (Al-Jami’ al-Lathif, halaman 20; Syifa’ al-Gharam, 1/202; Mutsir al-Gharam, halaman 173)
Batu pijakan ini layaknya seperti tangga elevator yg bisa naik dan turun. Batu Maqam Ibrahim dipelihara Allah, sekarang ini sudah ditutup dgn perak. Sedangkan bekas kedua tapak kaki Nabi Ibrahim panjangnya 27 cm, lintangnya 14 cm dan dalamnya 10 cm masih nampak dan jelas dilihat. Atas perintah Khalifah Al-Mahdi Al-Abbasi di sekeliling batu Makam Ibrahim itu telah diikat dgn perak dan dibuat kandang besi berbentuk sangkar burung. Kemudian, dijelaskan juga, batu yg menjadi hamparan bagi dipijak oleh Nabi Ibrahim itu asalnya dari Surga. Nabi Muhammad bersabda Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim ialah batu-batuan dari surga.
            Dan dalam riwayat dari Imam al-Baihaqi, disebutkan : “Seandainya bukan kerana dosa dan kesalahan anak cucu Adam, maka keduanya (batuan itu) mampu menerangi Timur dan Barat”. (Al-Ihsan fi Taqrib Sahih ibn Hibban (3710); al-Sunan al-Kubra li al-Baihaqi, 5/75, Hadis Sahih).
Utk jamaah Umrah/Haji Setelah Thawaf Langsung Menuju Maqam Ibrahim Sambil Membaca:
وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيْمَ مُصَلًّى
WATTAKHIDZUU MIN MAQOOMI IBROOHIIMA MUSHOLLA
Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim sebagai tempat sholat”.
Lalu sholat 2 raka’at di sekitar Maqom Ibrohim : Rakaat ke-1 membaca Al Kafirun lalu Rakaat ke-2 Al Ikhlas.
Maqam Ibrahim: Pijak Kaki Nabi Ibrahim
by ADMIN on 21 JANUARY 2012
”Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk dan yang sujud” (Al-Baqarah:125).
Berbeda dengan pengertian makam pada bahasa Indonesia, Maqam Ibrahim bukan berarti kuburan. Dalam bahasa Arab, maqam adalah tempat berdiri. Nah, Maqam Ibrahim merupakan tempat berdirinya Nabi Ibrahim saat membangun kembali Ka’bah.
Maqam Ibrahim merupakan bangunan kecil terletak di sebelah timur Ka’bah. Di dalam bangunan tersebut terdapat batu yang diturunkan oleh Allah dari surga bersama-sama dengan Hajar Aswad. Di atas batu itu itulah  Nabi Ibrahim berdiri saat meninggikan bangunan Ka’bah dari pondasinya. Batu tersebut diletakkan Nabi Ismail AS agar Nabi Ibrahim dapat naik lebih tinggi di atas batu tersebut. Dengan seizin Allah, bekas pijakan kaki Nabi Ibrahim membekas di atas batu tersebut dan masih tetap ada sampai sekarang. Abu Thalib pernah berkata dalam satu syairnya yang berkaitan dengan Makam Ibrahim yang berbunyi: ” Pijakan Ibrahim tercetak di atas batu dengan jelas membentuk dua telapak kakinya yang telanjang tidak beralas”.
Ukuran jejak kaki Ibrahim tidak besar, bahkan cenderung sama dengan ukuran  kaki manusia saat ini. Jika diukur, bekas kedua tapak kaki Nabi Ibrahim memiliki panjang 27 cm, lebar 14 cm, dan kedalaman 10 cm . Pemandangan ini terlihat jelas bagi orang yang ingin salat di belakang Maqam Ibrahim usai melakukan thawaf mengelilingi Ka’bah . Abdullah bin Zubair r.a pernah berkata, “Sungguh, aku tidak pernah melihat sesuatu yang mirip seperti miripnya telapak kaki Rasulallah saw dengan telapak kaki Ibrahim yang kami lihat di maqam.”
Dahulu, batu maqam Ibrahim menempel dengan dinding Ka’bah. Selanjutnya pada zaman Umar bin Khatab r.a. dipindahkan ke belakang sehingga orang-orang yang salat di dekatnya tidak terganggu oleh arus orang-orang yang sedang thawaf. Perbuatan Umar bin Khattab r.a tersebut tidak dibantah oleh para sahabat Nabi saw. Hal ini menunjukan telah tejadi ijma’ sahabat terhadap pemindahan Maqam Ibrahim. (RA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar