Translate

Senin, 11 Juni 2012

GP Ansor Sulut Bagi Gratis 200 Tiket Film Soegija




Soegija_3.JPG
CAPTURE YOUTUBE
Film Soegija.

Laporan Wartawan Tribun Manado Robertus Rimawan


Merinding melihat trailer film Soegija, seolah dibawa melewati dimensi waktu dan masuk dalam 'kegelapan', 'tangisan', namun juga harapan, peluh serta darah pejuang. Meskipun film ini menunjukkan sosok seorang Katolik Mgr Albertus Soegijapranata SJ, namun sejak awal proses menunjukkan nilai-nilai nasionalisme yang kuat.

Hal tersebut yang juga dirasakan oleh Benny Ramdhani, Ketua GP Ansor Sulut. GP Ansor menurutnya bahkan telah menyiapkan 200 tiket nonton di bioskop Twenty One Manado gratis. Tiket tersebut sudah ia persiapkan untuk nonton bareng diibagikan untuk pemuda Keuskupan Manado, beberapa wartawan, tetua, tokoh dan pemuda Ansor maupun penggiat lintas agama.

Hal tersebut ia lakukan agar sosok Soegija yang dulu seolah hilang dari sejarah perjalanan bangsa bisa dilihat kembali. "Romo Soegija (baca: Sugiya) bukan hanya sekedar tokoh agama tapi beliau seorang pejuang. Orang yang memperjuangkan nilai-nilai humanisme pluralisme dan kebangsaan. Melalui film ini kita tersentak seolah dibangunkan dari tidur. Kita punya tokoh besar," katanya, Selasa (29/5/2012).

Film ini menurut Ramdhani menjadi spirit pemuda Ansor untuk belajar kepribadian Soegija yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia selama ini. "Cara efektif mengenal beliau ya dengan nonton film ini. Barusan saya telepon Monseigneur (baca : Monsinyur, Mgr Yosep Suwatan, Uskup Manado) beliau sangat mendukung dengan acara nonton bareng ini," katanya.

Sementara itu Garin Nugroho sang sutradara melalui rekaman pernyataan di beberapa proposal film dalam bentuk video mengatakan, Mgr Albertus Soegijapranata SJ mampu memberikan inspirasi multikultural dalam basic nasionalisme dan untuk itu film ini dibuat.

Bahkan pemeran utama film atau yang memerankan Mgr Albertus Soegijapranata SJ adalah Nirwan Dewanto (50) seorang muslim yang dipilih karena memiliki kesamaan baik dari wajah maupun postur tubuh.

Saat proses pembuatannyapun Nirwan mengaku tak canggung untuk memelajari sosok Mgr Albertus Soegijapranata SJ baik tinjauan pustaka maupun bertanya pada pastur serta tokoh Katolik yang mengenal sosok yang ia perankan.

Mgr Albertus Soegijapranata SJ lahir di Soerakarta, Jawa Tengah, 25 November 1896 merupakan Vikaris Apostolik Semarang, yang kemudian menjadi Uskup Agung Semarang. Ia juga Uskup pribumi Indonesia pertama.

Ibarat pemahat Garin Nugroho mampu mengukir batu cadas dan mengubahnya menjadi patung yang elok dengan berbagai ukiran estetik. Ya di tangannya, Garin memberikan warna tersendiri bagi sosok Mgr Albertus Soegijapranata SJ.

Film 'SOEGIJA' menampilkan sosok Mgr Sugiyopranoto (sesuai ejaan), perjuangan, kiprah serta pengorbanannya demi kemerdekaan Indonesia, sehingga layak disebut pahlawan. Dikutip dari Wikipedia.org, Mgr Sugiyopranoto dinobatkan sebagai pahlawan berdasarkan SK Presiden RI no 152 tahun 1963 tertanggal 26 Juli 1963, meninggal di Steyl, Venlo, Belanda, 22 Juli 1963 pada umur 66 tahun dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giritunggal, Semarang. Melihat trailer filmnya saja seolah mata tak berkedip karena nuansa tahun 1940-an yang ditawarkan cukup apik digarap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar