mountain7.comPegunungan Himalaya
SALT LAKE CITY, KOMPAS.com - Apa atau yang lebih
populer sebagai "Super Sherpa", pendaki gunung yang pertama kali
menaklukkan Everest pada tahun 1989 mengatakan bahwa suatu hari, Everest
mungkin takkan bisa didaki lagi.
Apa sebabnya? Ia mengatakan bahwa pemanasan global berdampak pada jumlah
es di Himalaya. Berkurangnya jumlah es menyebabkan jalur pendakian
lebih berbahaya.
"Tahun 1989, ketika pertama mendaki Everest, ada banyak salju dan es.
Tapi sekarang, semua menjadi batu telanjang. Dampaknya, semakin banyak
batuan jatuh yang berbahaya bagi pendaki," kata Apa.
Dikutip Daily Mail, Senin (27/2/2012), Apa juga mengungkapkan,
"Pendakian juga semakin sulit sebab ketika di gunung dulu Anda bisa
memakai crampons (sepatu yang didesain khusus untuk mendaki di gunung
berlapis es), tapi sekarang sangat licin dan berbahaya untuk berjalan di
permukaan batuan."
Apa adalah anggota komunitas Sherpa di Himalaya. Sejak usia 12 tahun, ia
mulai bekerja sebagai pembawa perlengkapan bagi pendaki Himalaya. Tahun
lalu, ia memecahkan rekor sebagai pendaki yang telah menaklukkan
Everest sebanyak 21 kali. Kini, Apa tinggal di Salt Lake City, Amerika
Serikat.
Ia menyerukan perlunya perhatian pada isu pemanasan global serta upaya
mengatasinya. Jika tidak, keindahan puncak Everest mungkin benar-benar
akan menjadi sesuatu yang hanya bisa dibayangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar